Policy Brief : HILIRISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN UNTUK KESEJAHTERAAN NELAYAN
RINGKASAN EKSEKUTIF:
- Sektor perikanan Indonesia sering disebut sebagai pendorong utama ekonomi biru, karena kontribusi pentingnya dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Posisinya yang strategis serta daya ungkitnya yang besar dapat dilihat dari efektivitasnya dalam penyediaan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan ekspor hasil laut, serta memperkuat ketahanan pangan nasional.
- Namun demikian, potensi besar ini dapat dikatakan belum mendapatkan perhatian yang memadai dalam perencanaan pembangunan nasional, dan pengembangan industri hilir perikanan yang menghadapi tantangan signifikan, terutama disebabkan terbatasnya sarana dan prasarana yang tersedia. Hilirisasi perikanan dan kelautan merupakan dua sektor utama dari kebijakan hilirisasi yang dicanangkan pada masa pemerintah Presiden Joko Widodo. Namun, yang lebih sering terdengar oleh publik adalah hilirisasi di sektor pertambangan dan mineral, seperti: Nikel, timah, batu bara, dll.
- Implementasi hilirisasi perikanan dan kelautan dilakukan secara konsisten dan bersifat inklusif, berperspektif pemberdayaan, dan berorientasi pada keberlanjutan sumber daya perikanan dan kelautan. Selain itu peru dilakukan peningkatan kapasitas nelayan, pembudidaya, dan pengolah produk perikanan dan kelautan skala mikro dan kecil agar memiliki kemampuan dalam implementasi
hilirisasi industri perikanan.
Baca selengkapnya Policy Brief Edisi 3 yang berjudul “ Hilirisasi Kelautan dan Perikanan untuk Kesejahteraan Nelayan” berikut ini: