Home » PUBLIKASI » OPINI » BBM Bersubsidi untuk Nelayan Kecil

BBM Bersubsidi untuk Nelayan Kecil

admin 29 Sep 2020 3

Saikul, nelayan Tambak Lorok, Semarang, pagi buta selepas subuh sudah bergegas keluar rumah. Berbekal pancing, makanan dan 20 liter BBM yang dibelinya kemarin sore, Dia bersama 1 orang rekannya menuju pelabuhan kecil tempat bersandar perahu yang tak lebih 5 GT ukurannya. Pagi itu, Saikul bertaruh nasib di laut yang terkadang hingga belasan mil jauhnya. Seraya berdoa agar laut hari itu berbaik hati kepadanya, mengirimkan ikan-ikan ke rumpon untuk dipancing. Membawa pulang hasil tangkapan untuk menafkahi isteri dan dua orang puteranya. Rutinitas subuh hingga menjelang sore yang dilakoninya sejak puluhan tahun lalu.

Jika musim ikan sedang baik, terlukis senyum lebar Saikul setiba di pelabuhan. Pikirannya menerawang membayangkan keluarganya masih bisa menyambung hidup hari itu. Jika harga ikan sedang bagus, Saikul masih bisa menyisihkan sedikit uang, jaga-jaga untuk kebutuhan mendesak atau biaya pendidikan anak. Tapi bencana jika mulai masuk masa paceklik, ikan langka dan terkadang modal melaut tidak bisa tertutupi. Terlebih di masa pandemi, meskipun hasil tangkapan berlimpah, harganya jatuh. Pengepul mengurangi pembelian, rumah makan tutup, orang takut ke pasar membeli ikan segar. Saikul gigit jari, meratapi pandemi yang tak kenal kompromi.

Sudah hampir enam bulan harga ikan malas naik. Akibatnya 88,6 persen nelayan Tambak Lorok saat ini mengalami penurunan pendapatan total harian dibandingkan sebelum pandemi. Sementara biaya melaut tetap sama. BBM solar yang dibelinya di eceran harganya lebih tinggi dari harga subsidi. Padahal, Sekitar 70-80 persen biaya operasional penangkapan ikan dihabiskan untuk membeli BBM yang memiliki pengaruh besar bagi penghasilan yang diperoleh nelayan. Sejak stasiun pengisian solar/SPDN tutup di tambak lorok, nelayan terpaksa membeli BBM eceran dengan harga lebih tinggi atau membeli secara illegal dari “kapal kencing” di laut. Membeli BBM subsidi di SPBU lokasinya cukup jauh dan nelayan tidak tahu caranya mendapat surat rekomendasi dari dinas perikanan.

Di tengah kepiluan itu, Saikul jarang terlihat mengeluh. Tetap berbagi semangat di organisasi nelayan yang digelutinya saat ini: Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia. Tempatnya berkhidmat dan rumah perjuangan. Masih dalam semangat hari maritim nasional.

23 September 2020.

Dani Setiawan
Ketua Harian KNTI

Comments are not available at the moment.

Sorry, the comment form has been disabled on this page/article.
Related post
Perempuan Pesisir dan Sanitasi Air Bersih

admin

23 Mar 2024

Perempuan pesisir adalah kelompok marginal yang paling terkena dampak terhadap kurangnya akses sanitasi dan air bersih, selain kebutuhan kesehariannya dalam rumah tangga, perempuan juga lebih membutuhkan privasi saat buang air besar dan mandi dibandingkan laki-laki. Dalam sosial Masyarakat Perempuan juga dianggap sebagai pengguna utama, penyedia, pengelola air dan sanitasi rumah tangga. Namun realita yang ada …

Penenggelaman Kapal Asing

admin

16 Jan 2023

Oleh: M Riza Damanik Enam tahun lalu kapal Eka Sakti milik Sahring—nelayan asal Nusa Tenggara Timur—dibakar dan ditenggelamkan oleh Angkatan Laut Australia atas tuduhan melanggar Undang-Undang Pengelolaan Perikanan Australia 1991. Belakangan Pengadilan Federal Australia, 1 April 2014, mengeluarkan keputusan membebaskan Sahring dari sanksi dan mendapat ganti rugi 44.000 dollar Australia. Sayangnya, tidak ada reaksi apa …

Jalan Baru Tangkal Pencurian Ikan

admin

16 Jan 2023

Oleh: M RIZA DAMANIK Aksi pencurian ikan oleh kapal asing di perairan Indonesia masih marak terjadi dengan beragam modus dan jenis alat tangkap. Ikhtiar menyeluruh harus dilakukan agar penanganan kejahatan perikanan segera tuntas. M. Riza Damanik Aksi pencurian ikan oleh kapal asing di perairan Indonesia masih marak terjadi dengan beragam modus dan jenis alat tangkap. …

Mengukur Kapal Ikan

admin

16 Jan 2023

Oleh: M Riza Damanik “Bener nanging ora pener” (Benar tetapi tidak tepat), begitu kelakar seorang nelayan asal Rembang, Jawa Tengah, mencermati perkembangan kebijakan perikanan Indonesia di era Poros Maritim. ”Bener” dianalogikan sebagai sebuah terobosan baik dan orisinal dari Kabinet Kerja untuk membenahi tata kelola perikanan nasional, termasuk prestasi mengungkap maraknya praktik pengurangan tonase kapal ikan. …

CERITA NELAYAN TRADISIONAL; Mengatasi Isu Perubahan Iklim dan Perampasan Ruang Laut

admin

26 Jan 2022

Komunitas nelayan adalah kelompok orang yang bermata pencarian dari hasil laut dan tinggal di desa-desa laut atau pesisir. Kehidupannya yang bersinggungan dan sangat bergantung pada laut membuat komunitas nelayan menjadi kelompok yang rentan. Dinamika yang terjadi di laut seperti tidak menentunya cuaca akibat perubahan iklim membuat nelayan menjadi rugi. Jika dalam setahun mereka dapat bekerja …

PERAMPASAN RUANG LAUT DAN MARJINALISASI NELAYAN

admin

26 Jan 2022

Kontestasi ruang di wilayah pesisir sering menempatkan warga pesisir, khususnya nelayan pada posisi marginal. Perampasan ruang untuk menguasai, mengontrol, memanfaatkan ruang laut dan sumber daya yang ada di dalamnya. Dilakukan lewat proses tata kelola yang tidak wajar, melemahkan keamanan atau kehidupan manusia dan berakibat pada penurunan kesejahteraan sosial serta memperparah kerusakan ekologi.  Hal tersebut bisa …