- KABAR NELAYANPerempuan Pesisir dan Sanitasi Air Bersih
- SIARAN PERSKNTI: Perjanjian WTO Tentang Subsidi Perikanan Merugikan Nelayan Kecil
- KABAR NELAYANFocus Group Discussion (FGD) Gender dan intersectionalitas
- KABAR NELAYANRiset KNTI Jelang Pilpres 2024, Nelayan Tradisional Indonesia Masih Kritis
- PUBLIKASIRembuk Iklim Pesisir 2023: Nelayan dan Masyarakat Pesisir Desak Perlindungan Optimal Negara dari Dampak Krisis Iklim
BBM Bersubsidi untuk Nelayan Kecil
Saikul, nelayan Tambak Lorok, Semarang, pagi buta selepas subuh sudah bergegas keluar rumah. Berbekal pancing, makanan dan 20 liter BBM yang dibelinya kemarin sore, Dia bersama 1 orang rekannya menuju pelabuhan kecil tempat bersandar perahu yang tak lebih 5 GT ukurannya. Pagi itu, Saikul bertaruh nasib di laut yang terkadang hingga belasan mil jauhnya. Seraya berdoa agar laut hari itu berbaik hati kepadanya, mengirimkan ikan-ikan ke rumpon untuk dipancing. Membawa pulang hasil tangkapan untuk menafkahi isteri dan dua orang puteranya. Rutinitas subuh hingga menjelang sore yang dilakoninya sejak puluhan tahun lalu.
Jika musim ikan sedang baik, terlukis senyum lebar Saikul setiba di pelabuhan. Pikirannya menerawang membayangkan keluarganya masih bisa menyambung hidup hari itu. Jika harga ikan sedang bagus, Saikul masih bisa menyisihkan sedikit uang, jaga-jaga untuk kebutuhan mendesak atau biaya pendidikan anak. Tapi bencana jika mulai masuk masa paceklik, ikan langka dan terkadang modal melaut tidak bisa tertutupi. Terlebih di masa pandemi, meskipun hasil tangkapan berlimpah, harganya jatuh. Pengepul mengurangi pembelian, rumah makan tutup, orang takut ke pasar membeli ikan segar. Saikul gigit jari, meratapi pandemi yang tak kenal kompromi.
Sudah hampir enam bulan harga ikan malas naik. Akibatnya 88,6 persen nelayan Tambak Lorok saat ini mengalami penurunan pendapatan total harian dibandingkan sebelum pandemi. Sementara biaya melaut tetap sama. BBM solar yang dibelinya di eceran harganya lebih tinggi dari harga subsidi. Padahal, Sekitar 70-80 persen biaya operasional penangkapan ikan dihabiskan untuk membeli BBM yang memiliki pengaruh besar bagi penghasilan yang diperoleh nelayan. Sejak stasiun pengisian solar/SPDN tutup di tambak lorok, nelayan terpaksa membeli BBM eceran dengan harga lebih tinggi atau membeli secara illegal dari “kapal kencing” di laut. Membeli BBM subsidi di SPBU lokasinya cukup jauh dan nelayan tidak tahu caranya mendapat surat rekomendasi dari dinas perikanan.
Di tengah kepiluan itu, Saikul jarang terlihat mengeluh. Tetap berbagi semangat di organisasi nelayan yang digelutinya saat ini: Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia. Tempatnya berkhidmat dan rumah perjuangan. Masih dalam semangat hari maritim nasional.
23 September 2020.
Dani Setiawan
Ketua Harian KNTI
admin
23 Mar 2024
Perempuan pesisir adalah kelompok marginal yang paling terkena dampak terhadap kurangnya akses sanitasi dan air bersih, selain kebutuhan kesehariannya dalam rumah tangga, perempuan juga lebih membutuhkan privasi saat buang air besar dan mandi dibandingkan laki-laki. Dalam sosial Masyarakat Perempuan juga dianggap sebagai pengguna utama, penyedia, pengelola air dan sanitasi rumah tangga. Namun realita yang ada …
admin
16 Jan 2023
Oleh: M Riza Damanik Enam tahun lalu kapal Eka Sakti milik Sahring—nelayan asal Nusa Tenggara Timur—dibakar dan ditenggelamkan oleh Angkatan Laut Australia atas tuduhan melanggar Undang-Undang Pengelolaan Perikanan Australia 1991. Belakangan Pengadilan Federal Australia, 1 April 2014, mengeluarkan keputusan membebaskan Sahring dari sanksi dan mendapat ganti rugi 44.000 dollar Australia. Sayangnya, tidak ada reaksi apa …
admin
16 Jan 2023
Oleh: M RIZA DAMANIK Aksi pencurian ikan oleh kapal asing di perairan Indonesia masih marak terjadi dengan beragam modus dan jenis alat tangkap. Ikhtiar menyeluruh harus dilakukan agar penanganan kejahatan perikanan segera tuntas. M. Riza Damanik Aksi pencurian ikan oleh kapal asing di perairan Indonesia masih marak terjadi dengan beragam modus dan jenis alat tangkap. …
admin
16 Jan 2023
Oleh: M Riza Damanik “Bener nanging ora pener” (Benar tetapi tidak tepat), begitu kelakar seorang nelayan asal Rembang, Jawa Tengah, mencermati perkembangan kebijakan perikanan Indonesia di era Poros Maritim. ”Bener” dianalogikan sebagai sebuah terobosan baik dan orisinal dari Kabinet Kerja untuk membenahi tata kelola perikanan nasional, termasuk prestasi mengungkap maraknya praktik pengurangan tonase kapal ikan. …
admin
26 Jan 2022
Komunitas nelayan adalah kelompok orang yang bermata pencarian dari hasil laut dan tinggal di desa-desa laut atau pesisir. Kehidupannya yang bersinggungan dan sangat bergantung pada laut membuat komunitas nelayan menjadi kelompok yang rentan. Dinamika yang terjadi di laut seperti tidak menentunya cuaca akibat perubahan iklim membuat nelayan menjadi rugi. Jika dalam setahun mereka dapat bekerja …
admin
26 Jan 2022
Kontestasi ruang di wilayah pesisir sering menempatkan warga pesisir, khususnya nelayan pada posisi marginal. Perampasan ruang untuk menguasai, mengontrol, memanfaatkan ruang laut dan sumber daya yang ada di dalamnya. Dilakukan lewat proses tata kelola yang tidak wajar, melemahkan keamanan atau kehidupan manusia dan berakibat pada penurunan kesejahteraan sosial serta memperparah kerusakan ekologi. Hal tersebut bisa …
30 Oct 2021 203 views
Perempuan nelayan merupakan salah satu pelaku utama sektor perikanan dan kelautan. Oleh karenanya pendataan perempuan nelayan menjadi penting dan mendesak dilakukan untuk mengetahui kondisi perempuan nelayan dan memampukan perempuan mengakses layanan pemerintah melalui kartu KUSUKA. KPPI menginstruksikan kepada semua anggota untuk: Segera mendaftar dan mendapatkan kartu KUSUKA secara mandiri melalui aplikasi Pilar KKP dengan Langkah …
16 Jan 2023 190 views
Oleh: M Riza Damanik Enam tahun lalu kapal Eka Sakti milik Sahring—nelayan asal Nusa Tenggara Timur—dibakar dan ditenggelamkan oleh Angkatan Laut Australia atas tuduhan melanggar Undang-Undang Pengelolaan Perikanan Australia 1991. Belakangan Pengadilan Federal Australia, 1 April 2014, mengeluarkan keputusan membebaskan Sahring dari sanksi dan mendapat ganti rugi 44.000 dollar Australia. Sayangnya, tidak ada reaksi apa …
29 May 2020 54 views
Selain kaya sumber daya perikanan (tangkap dan budidaya), PARIS juga wajib masuk daftar kunjungan di Indramayu. Jika sudah tiba di sana, jangan lupa cicipi hidangan kepala ikan “gombyang” nan aduhai nikmatnya. Saya selalu merawat keyakinan. Jika masyarakat diberi kepercayaan, imajinasinya melampaui yang dibayangkan. Apalagi ada ungkapan, kreatifitas sering muncul dari keterbatasan. Nelayan dan pembudidaya anggota …
22 Nov 2023 49 views
Policy Brief | Oleh : DPP Kesatuan Pelajar, Pemuda dan Mahasiswa Pesisir Indonesia Pendahuluan Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No 11/2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur (PIT) beserta Peraturan Menteri Kelautan Perikanan 28/2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2023 Tentang Penangkapan Ikan Terukur yang berbasis kuota menandai babak baru liberalisasi perikanan Indonesia. Aturan ini …
22 Feb 2024 39 views
Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) melaksanakan Kegiatan FGD tentang gender dan intersectionalitas. Kegiatan ini dilaksanakan di 4 DPD Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) sebagai Badan Otonom KNTI yaitu di Kota Semarang, Kota Medan, Kab. Bangkalan dan Kab. Lombok Timur. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan februari 2024, dimulai pada tanggal 16 Februari bertempat di KPPI semarang provinsi Jawa …
27 Feb 2024 38 views
Jakarta, 27 Februari 2024. Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO saat ini tengah diselenggarakan hingga 29 Februari 2024 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Salah satu isu yang dibahas mengenai subsidi perikanan. Dalam isu ini terdapat tiga pilar yang menjadi sentral pembahasan, yaitu Pilar 1 tentang IUU Fishing (Illegal Unreported Unregulated Fishing), Pilar 2 tentang Overfishstock, …
15 Dec 2023 38 views
[Jakarta, 14 Desember 2023] – Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menggelar Dialog Media untuk mempresentasikan hasil Rembuk Iklim Pesisir 2023 sebagai bagian peringatan Hari Nusantara 2023. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Umum KNTI, Dani Setiawan dan penanggap dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Budiyuwono (Ketua Tim Kerja Program, Setditjen PDS KKP RI) dan Siti Maemunah (Dewan …
24 Oct 2022 36 views
Oleh Dani Setiawan, Ketua Umum KNTI Nusantara pernah mencapai kemegahan sebagai kesatuan maritim, sebagai kekuatan laut yang jaya. Mempertautkan komunikasi antarpulau dan antarbenua. Tidak saja sebagai titik singgung dalam persilangan perdagangan dan budaya antarbangsa, namun juga pusat persilangan pengetahuan (Latif, 2012). Nusantara tidak hanya menjadi lokasi persinggahan, tetapi juga aktif dan penuh kepercayaan diri menyemai …
26 Jan 2022 35 views
Perubahan iklim adalah hal yang nyata. Dampaknya telah dirasakan oleh semua golongan tak terkecuali bagi Masyarakat pesisir dan Nelayan. Akibat perubahan iklim, nelayan kecil dan tradisional dihadapkan pada sejumlah permasalahan: Pertama, nelayan tidak dapat memperkirakan waktu dan lokasi penangkapan ikan; Kedua, tingginya risiko melaut akibat cuaca ekstrem. Hal ini menyebabkan nelayan harus menangkap ikan lebih …
13 Feb 2023 32 views
“Akselerasi Perlindungan dan Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Kecil dan Tradisional di Indonesia” Nelayan dan pembudidaya ikan skala kecil dan tradisional di Indonesia memiliki peran penting dalam menopang kedaulatan pangan nasional. Di Indonesia, kontribusi dari nelayan kecil dan tradisional mencapI 80% produk perikanan dan 54% dari seluruh protein hewani yang dikonsumsi masyarakat. Hal itu terungkap dalam diskusi …
Comments are not available at the moment.