- KABAR NELAYANPerempuan Pesisir dan Sanitasi Air Bersih
- SIARAN PERSKNTI: Perjanjian WTO Tentang Subsidi Perikanan Merugikan Nelayan Kecil
- KABAR NELAYANFocus Group Discussion (FGD) Gender dan intersectionalitas
- KABAR NELAYANRiset KNTI Jelang Pilpres 2024, Nelayan Tradisional Indonesia Masih Kritis
- PUBLIKASIRembuk Iklim Pesisir 2023: Nelayan dan Masyarakat Pesisir Desak Perlindungan Optimal Negara dari Dampak Krisis Iklim
Konsolidasi Bersama KPPI Batubara
Minggu, 21 November 2021 pukul 09.00 – 10.15 WIB Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) melakukan konsolidasi dengan KPPI Batubara Sumatera Utara melalui aplikasi zoom. Konsolidasi ini dilakukan untuk melakukan penguatan KPPI Batubara secara organisasi.
Acara dibuka oleh Chuldiyah selaku moderator dan Rosinah selaku fasilitator. Kemudian dilanjutkan sambutan oleh Sahara selaku penggerak KPPI Batubara. Selain sambutan dari penggerak, semua anggota yang hadir juga melakukan perkenalan. Ada berbagai profesi yang ada di KPPI Batubara.
KPPI Batubara tergolong aktif dengan 30 orang anggota. Berbagai kegiatan kerap dilakukan. Selain itu kepengurusan dalam KPPI Batubara juga terstruktur dan berjalan baik. Ada banyak kegiatan yang dilakukan oleh ibu-ibu KPPI. Misalnya saja kegiatan senam untuk Kesehatan jasmani dan rohani yang dilakukan rutin setiap minggu. kegiatan ini menjadi alat strategis untuk menjaga kesolidan anggota dalam berorganisasi. Setelah kenalan dari semua anggota, acara selanjutnya adalah menjelaskan tentang KPPI oleh Rosinah.
Rosinah menjelaskan bahwa Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) merupakan organisasi massa yang otonom yang didirikan 5 Juli 2020 berkedudukan di tingkat nasional dengan kepengurusan di tingkat Provinsi dan Kabupaten. Sebagai organisasi massa dan gerakan berbasis perempuan pesisir, KPPI memiliki struktur organisasi yang beragam dari tingkat Dasa Wisma, RT, desa, kecamatan, kabupaten/Kota, provinsi dan nasional.
KPPI dibentuk dan menjadi bagian dari Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) untuk memperjuangkan hak-hak, keadilan, kesejahteraan dan kedaulatan perempuan nelayan serta keberlanjutan ruang hidupnya.
Tak lupa sejarah terbentuknya KPPI juga dijelaskan. Selama ini anggota-anggota KNTI telah melakukan pengorganisasian perempuan nelayan. Dari berbagai persoalan yang dihadapi perempuan pesisir dan nelayan, KNTI berinisiatif mendorong dan memfasilitasi terbentuknya KPPI melalui diskusi group dengan perempuan-perempuan pesisir dari Perwakilan perempuan nelayan meliputi provinsi Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Aceh berkumpul mendiskusikan pengalaman mereka dan tantangan di wilayah masing-masing serta berbagi solusi. Pertemuan itu kemudian melahirkan kesamaan tekad untuk membentuk wadah khusus perempuan nelayan dengan nama Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI).
Kata Perempuan pesisir dipilih karena jangkauan profesi yang lebih luas perempuan nelayan dan tidak hanya karena sebutan melekat sebagai istri nelayan, melainkan sebagai perempuan yang bekerja menjadi penangkap, pengolah dan pemasar produk yang diambil maupun dibudidayakan dari laut dan pesisir serta kerja-kerja yang mendukung profesi nelayan di lingkungan pesisir. KPPI menunjukkan peran penting perempuan dalam pengelolaan sistem perekonomian keluarga nelayan dan agen perubahan yang memperjuangkan hak-hak perempuan, keadilan gender dan keadilan lingkungan.
Selanjutnya Rosinah menjelaskan poin perpoin dari visi dan misi KPPI yang kemudian penjelasan itu menjadi inspirasi apa yang akan dilakukan oleh KPPI batu bara kedepan untuk penguatan KPPInya. salah satunya adalah rencana tindak lanjut untuk melakukan penggalian masalah dan kebutuhan anggota, sehingga hasilnya nanti akan menjadi aksi kegiatan KPPI itu sendiri
Setelah penjelasan diatas, acara selanjutnya adalah penjelasan tentang kartu KUSUKA. Beragam persoalan dialami KPPI Batubara perihal kartu KUSUKA sehingga semua anggotanya belum terdata sebagai penerima kartu KUSUKA.
Dari acara konsolidasi yang dilakukan, diharapkan dapat menguatkan organisasi secara internal dan eksternal. Sehingga suara perempuan dapat terdengar dan segala persoalan yang dihadapi dapat terselesaikan.
admin
23 Mar 2024
Perempuan pesisir adalah kelompok marginal yang paling terkena dampak terhadap kurangnya akses sanitasi dan air bersih, selain kebutuhan kesehariannya dalam rumah tangga, perempuan juga lebih membutuhkan privasi saat buang air besar dan mandi dibandingkan laki-laki. Dalam sosial Masyarakat Perempuan juga dianggap sebagai pengguna utama, penyedia, pengelola air dan sanitasi rumah tangga. Namun realita yang ada …
admin
22 Feb 2024
Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) melaksanakan Kegiatan FGD tentang gender dan intersectionalitas. Kegiatan ini dilaksanakan di 4 DPD Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) sebagai Badan Otonom KNTI yaitu di Kota Semarang, Kota Medan, Kab. Bangkalan dan Kab. Lombok Timur. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan februari 2024, dimulai pada tanggal 16 Februari bertempat di KPPI semarang provinsi Jawa …
Indah Rahmasari
16 Jun 2023
Sepekan lalu perwakilan pengurus KPPI mengikuti pelatihan pendekatan Transformatif Gender dalam skala kecil yang diselenggarakan oleh FAO Indonesia. Pelatihan ini bertujuan untuk membangun kapasitas berbagai pemangku kepentingan terutama di sektor perikanan skala kecil dalam merencanakan dan melaksanakan Transformatif Gender dalam segala lini kebijakan dan partisipatif masyarakat perikanan skala kecil. Pelatihan ini diikuti oleh Sesditjen Penguatan …
Indah Rahmasari
24 Mar 2023
Kamis, 16 Maret 2023 adalah hari bersejarah untuk Masmunisri, perwakilan KPPI dari Lombok Utara yang turut dalam Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024 di Gili Gaya Galeri, Kecamatan Pemenang. Kegiatan ini dihadiri seluruh kepala OPD, hingga camat KLU. Forum ini membahas Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah yang diselenggarakan dengan prioritas program atau kegiatan …
Indah Rahmasari
15 Dec 2022
Kamis, 24 November 2022 adalah hari yang bersejarah bagi Sri Wahyuni, perempuan petambak garam dari Jerowaru Lombok Timur. Ia adalah salah satu pembicara dalam seminar Internasional bertajuk ‘Women and Girls at the Frontline of Climate Change’ . Seminar yang diselenggarakan oleh Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) bertujuan untuk berbagi informasi terkait hasil kerja dan penelitian …
Indah Rahmasari
16 Nov 2022
KPPI Deliserdang terbentuk pada Maret 2022 dengan penggerak ibu Dewi. Sebelum terbentuknya KPPI tidak ada wadah untuk perempuan pesisir berkumpul. Beranggotakan 25 orang, KPPI Deliserdang mulai aktif melakukan pelatihan hasil laut dan pendampingan terhadap perempuan pesisir. Kerja-kerja ekonomi seperti mencari kereng, membuat ikan asin, olahan mangrove seperti sirup dan batik dilakukan perempuan pesisir Deli Serdang. …
30 Oct 2021 204 views
Perempuan nelayan merupakan salah satu pelaku utama sektor perikanan dan kelautan. Oleh karenanya pendataan perempuan nelayan menjadi penting dan mendesak dilakukan untuk mengetahui kondisi perempuan nelayan dan memampukan perempuan mengakses layanan pemerintah melalui kartu KUSUKA. KPPI menginstruksikan kepada semua anggota untuk: Segera mendaftar dan mendapatkan kartu KUSUKA secara mandiri melalui aplikasi Pilar KKP dengan Langkah …
16 Jan 2023 190 views
Oleh: M Riza Damanik Enam tahun lalu kapal Eka Sakti milik Sahring—nelayan asal Nusa Tenggara Timur—dibakar dan ditenggelamkan oleh Angkatan Laut Australia atas tuduhan melanggar Undang-Undang Pengelolaan Perikanan Australia 1991. Belakangan Pengadilan Federal Australia, 1 April 2014, mengeluarkan keputusan membebaskan Sahring dari sanksi dan mendapat ganti rugi 44.000 dollar Australia. Sayangnya, tidak ada reaksi apa …
29 May 2020 55 views
Selain kaya sumber daya perikanan (tangkap dan budidaya), PARIS juga wajib masuk daftar kunjungan di Indramayu. Jika sudah tiba di sana, jangan lupa cicipi hidangan kepala ikan “gombyang” nan aduhai nikmatnya. Saya selalu merawat keyakinan. Jika masyarakat diberi kepercayaan, imajinasinya melampaui yang dibayangkan. Apalagi ada ungkapan, kreatifitas sering muncul dari keterbatasan. Nelayan dan pembudidaya anggota …
22 Nov 2023 49 views
Policy Brief | Oleh : DPP Kesatuan Pelajar, Pemuda dan Mahasiswa Pesisir Indonesia Pendahuluan Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No 11/2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur (PIT) beserta Peraturan Menteri Kelautan Perikanan 28/2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2023 Tentang Penangkapan Ikan Terukur yang berbasis kuota menandai babak baru liberalisasi perikanan Indonesia. Aturan ini …
22 Feb 2024 39 views
Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) melaksanakan Kegiatan FGD tentang gender dan intersectionalitas. Kegiatan ini dilaksanakan di 4 DPD Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) sebagai Badan Otonom KNTI yaitu di Kota Semarang, Kota Medan, Kab. Bangkalan dan Kab. Lombok Timur. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan februari 2024, dimulai pada tanggal 16 Februari bertempat di KPPI semarang provinsi Jawa …
27 Feb 2024 38 views
Jakarta, 27 Februari 2024. Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO saat ini tengah diselenggarakan hingga 29 Februari 2024 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Salah satu isu yang dibahas mengenai subsidi perikanan. Dalam isu ini terdapat tiga pilar yang menjadi sentral pembahasan, yaitu Pilar 1 tentang IUU Fishing (Illegal Unreported Unregulated Fishing), Pilar 2 tentang Overfishstock, …
15 Dec 2023 38 views
[Jakarta, 14 Desember 2023] – Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menggelar Dialog Media untuk mempresentasikan hasil Rembuk Iklim Pesisir 2023 sebagai bagian peringatan Hari Nusantara 2023. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Umum KNTI, Dani Setiawan dan penanggap dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Budiyuwono (Ketua Tim Kerja Program, Setditjen PDS KKP RI) dan Siti Maemunah (Dewan …
26 Jan 2022 36 views
Perubahan iklim adalah hal yang nyata. Dampaknya telah dirasakan oleh semua golongan tak terkecuali bagi Masyarakat pesisir dan Nelayan. Akibat perubahan iklim, nelayan kecil dan tradisional dihadapkan pada sejumlah permasalahan: Pertama, nelayan tidak dapat memperkirakan waktu dan lokasi penangkapan ikan; Kedua, tingginya risiko melaut akibat cuaca ekstrem. Hal ini menyebabkan nelayan harus menangkap ikan lebih …
24 Oct 2022 36 views
Oleh Dani Setiawan, Ketua Umum KNTI Nusantara pernah mencapai kemegahan sebagai kesatuan maritim, sebagai kekuatan laut yang jaya. Mempertautkan komunikasi antarpulau dan antarbenua. Tidak saja sebagai titik singgung dalam persilangan perdagangan dan budaya antarbangsa, namun juga pusat persilangan pengetahuan (Latif, 2012). Nusantara tidak hanya menjadi lokasi persinggahan, tetapi juga aktif dan penuh kepercayaan diri menyemai …
13 Feb 2023 33 views
“Akselerasi Perlindungan dan Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Kecil dan Tradisional di Indonesia” Nelayan dan pembudidaya ikan skala kecil dan tradisional di Indonesia memiliki peran penting dalam menopang kedaulatan pangan nasional. Di Indonesia, kontribusi dari nelayan kecil dan tradisional mencapI 80% produk perikanan dan 54% dari seluruh protein hewani yang dikonsumsi masyarakat. Hal itu terungkap dalam diskusi …
Comments are not available at the moment.