Home » Serba Serbi » Kegiatan » Konsolidasi Bersama KPPI Batubara

Konsolidasi Bersama KPPI Batubara

Indah Rahmasari 28 Nov 2021 3

Minggu, 21 November 2021 pukul 09.00 – 10.15 WIB Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) melakukan konsolidasi dengan KPPI Batubara Sumatera Utara melalui aplikasi zoom. Konsolidasi ini dilakukan untuk melakukan penguatan KPPI Batubara secara organisasi.

Acara dibuka oleh Chuldiyah selaku moderator dan Rosinah selaku fasilitator. Kemudian dilanjutkan sambutan oleh Sahara selaku penggerak KPPI Batubara. Selain sambutan dari penggerak, semua anggota yang hadir juga melakukan perkenalan. Ada berbagai profesi yang ada di KPPI Batubara.

KPPI Batubara tergolong aktif dengan 30 orang anggota. Berbagai kegiatan kerap dilakukan. Selain itu kepengurusan dalam KPPI Batubara juga terstruktur dan berjalan baik. Ada banyak  kegiatan yang dilakukan oleh ibu-ibu KPPI. Misalnya saja kegiatan senam untuk  Kesehatan jasmani dan rohani yang dilakukan rutin setiap minggu. kegiatan ini  menjadi  alat  strategis untuk menjaga kesolidan anggota dalam berorganisasi. Setelah kenalan dari semua anggota, acara selanjutnya adalah menjelaskan tentang KPPI oleh Rosinah.

Rosinah menjelaskan bahwa Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) merupakan organisasi massa yang otonom yang didirikan 5 Juli 2020 berkedudukan di tingkat nasional dengan kepengurusan di tingkat Provinsi dan Kabupaten. Sebagai organisasi massa dan gerakan berbasis perempuan pesisir, KPPI memiliki struktur organisasi yang beragam dari tingkat Dasa Wisma, RT, desa, kecamatan, kabupaten/Kota, provinsi dan nasional.

KPPI dibentuk dan menjadi bagian dari Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) untuk memperjuangkan hak-hak, keadilan, kesejahteraan dan kedaulatan perempuan nelayan serta keberlanjutan ruang hidupnya.

Tak lupa sejarah terbentuknya KPPI juga dijelaskan. Selama ini anggota-anggota KNTI telah melakukan pengorganisasian perempuan nelayan. Dari berbagai persoalan yang dihadapi perempuan pesisir dan nelayan, KNTI berinisiatif mendorong dan memfasilitasi terbentuknya KPPI melalui diskusi group dengan perempuan-perempuan pesisir dari Perwakilan perempuan nelayan meliputi provinsi Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Aceh berkumpul mendiskusikan pengalaman mereka dan tantangan di wilayah masing-masing serta berbagi solusi. Pertemuan itu kemudian melahirkan kesamaan tekad untuk membentuk wadah khusus perempuan nelayan dengan nama Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI).

Kata Perempuan pesisir dipilih karena jangkauan profesi yang lebih luas perempuan nelayan dan tidak hanya karena sebutan melekat sebagai istri nelayan, melainkan sebagai perempuan yang bekerja menjadi penangkap, pengolah dan pemasar produk yang diambil maupun dibudidayakan dari laut dan pesisir serta kerja-kerja yang mendukung profesi nelayan di lingkungan pesisir. KPPI menunjukkan peran penting perempuan dalam pengelolaan sistem perekonomian keluarga nelayan dan agen perubahan yang memperjuangkan hak-hak perempuan, keadilan gender dan keadilan lingkungan.

Selanjutnya Rosinah menjelaskan poin perpoin dari visi dan misi KPPI yang kemudian penjelasan itu menjadi inspirasi apa yang akan dilakukan oleh KPPI batu bara kedepan untuk penguatan KPPInya. salah satunya adalah rencana tindak lanjut untuk melakukan penggalian masalah dan kebutuhan anggota, sehingga hasilnya nanti akan menjadi aksi kegiatan KPPI itu sendiri

Setelah penjelasan diatas, acara selanjutnya adalah penjelasan tentang kartu KUSUKA. Beragam persoalan dialami KPPI Batubara perihal kartu KUSUKA sehingga semua anggotanya belum terdata sebagai penerima kartu KUSUKA. 

Dari acara konsolidasi yang dilakukan, diharapkan dapat menguatkan organisasi secara internal dan eksternal. Sehingga suara perempuan dapat terdengar dan segala persoalan yang dihadapi dapat terselesaikan.

Comments are not available at the moment.

Sorry, the comment form has been disabled on this page/article.
Related post
Perempuan Pesisir dan Sanitasi Air Bersih

admin

23 Mar 2024

Perempuan pesisir adalah kelompok marginal yang paling terkena dampak terhadap kurangnya akses sanitasi dan air bersih, selain kebutuhan kesehariannya dalam rumah tangga, perempuan juga lebih membutuhkan privasi saat buang air besar dan mandi dibandingkan laki-laki. Dalam sosial Masyarakat Perempuan juga dianggap sebagai pengguna utama, penyedia, pengelola air dan sanitasi rumah tangga. Namun realita yang ada …

Focus Group Discussion (FGD) Gender dan intersectionalitas

admin

22 Feb 2024

Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) melaksanakan Kegiatan FGD tentang gender dan intersectionalitas. Kegiatan ini dilaksanakan di 4 DPD Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) sebagai Badan Otonom KNTI yaitu di Kota Semarang, Kota Medan, Kab. Bangkalan dan Kab. Lombok Timur. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan februari 2024, dimulai pada tanggal 16 Februari bertempat di KPPI semarang provinsi Jawa …

Materi Pelatihan Pendekatan Transformatif Gender

Indah Rahmasari

16 Jun 2023

Sepekan lalu perwakilan pengurus KPPI mengikuti pelatihan pendekatan Transformatif Gender dalam skala kecil yang diselenggarakan oleh FAO Indonesia. Pelatihan ini bertujuan untuk membangun kapasitas berbagai pemangku kepentingan terutama di sektor perikanan skala kecil dalam merencanakan dan melaksanakan Transformatif Gender dalam segala lini kebijakan dan partisipatif masyarakat perikanan skala kecil. Pelatihan ini diikuti oleh Sesditjen Penguatan …

Perempuan Pesisir dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Lombok Utara

Indah Rahmasari

24 Mar 2023

Kamis, 16 Maret 2023 adalah hari bersejarah untuk Masmunisri, perwakilan KPPI dari Lombok Utara yang turut dalam Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024 di Gili Gaya Galeri, Kecamatan Pemenang. Kegiatan ini dihadiri seluruh kepala OPD, hingga camat KLU. Forum ini membahas Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah yang diselenggarakan dengan prioritas program atau kegiatan …

Perempuan Nelayan dalam ‘Women and Girls at the Frontline of Climate Change’

Indah Rahmasari

15 Dec 2022

Kamis, 24 November 2022 adalah hari yang bersejarah bagi Sri Wahyuni, perempuan petambak garam dari Jerowaru Lombok Timur. Ia adalah salah satu pembicara dalam seminar Internasional bertajuk ‘Women and Girls at the Frontline of Climate Change’ . Seminar yang diselenggarakan oleh Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) bertujuan untuk berbagi informasi terkait hasil kerja dan penelitian …

KPPI Deliserdang

Indah Rahmasari

16 Nov 2022

KPPI Deliserdang terbentuk pada Maret 2022 dengan penggerak ibu Dewi. Sebelum terbentuknya KPPI tidak ada wadah untuk perempuan pesisir berkumpul. Beranggotakan 25 orang, KPPI Deliserdang mulai aktif melakukan pelatihan hasil laut dan pendampingan terhadap perempuan pesisir. Kerja-kerja ekonomi seperti mencari kereng, membuat ikan asin, olahan mangrove seperti sirup dan batik dilakukan perempuan pesisir Deli Serdang. …