Selasa (2/3/2021), Kesatuan Nelayan Tradisonal Indonesia (KNTI) menggelar kegiatan Pelatihan Analisis Anggaran dan Penyusunan Dokumen Rencana Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim yang dikuti oleh pengurus KNTI se Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman soal pengalokasian anggaran daerah kepada nelayan kecil di Jawa Tengah. Sekjen DPP KNTI, Iing Rohimin, meminta nelayan tradisional melek soal anggaran daerah.
“Nelayan kecil di Jawa Tengah harus melek soal anggaran, kedepan kita dorong pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.” Ajak Iing
Menurut Iing, Perubahan Iklim mengakibatkan nelayan kecil tidak bisa melaut, hektaran tambak ikan siap panen terendam rob sehingga nelayan kecil dan pembudidaya ikan sangat terdampak oleh perubahan iklim ini.
Sementara itu, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah mencatat sekitar 22.175 nelayan berperahu kecil yang gagal melaut karena cuaca ektrem disertai tingginya ombak atau perairan laut. Kepala DKP Jateng, Fendiawan menuturkan bahwa jika dibandingkan tahun lalu, cuaca tahun ini lebih ektrem, Solopos.com (19/2/2021).
“Tahun ini ombak tinggi yang mencul dampaknya sangat luas. Perahu-perahu nelayan banyak yang rusak dan juga infrastruktur di perkampungan nelayan kena imbasnya.” Tutur Fendiawan