SIARAN PERS

National Congress of the Indonesian Traditional Fisherfolks Union (KNTI) IV 2022: Collaborative Action to Fulfill the Rights of Traditional Fishers Towards an Independent, Just, Prosperous, and Sustainable Indonesia

Why small and traditional fishers? They are 96% of Indonesian fishers. They are the ones who ensure the availability of fish supply, both for domestic consumption and industry. These supplies further ensures that pregnant women and their fetuses are healthy; Indonesian children are stronger and have higher intelligence; and for parents to avoid diseases such […]

National Congress of the Indonesian Traditional Fisherfolks Union (KNTI) IV 2022: Collaborative Action to Fulfill the Rights of Traditional Fishers Towards an Independent, Just, Prosperous, and Sustainable Indonesia Read More »

KABAR NELAYAN, SIARAN PERS

KNTI : Pemulihan Ekosistem Mendesak Dilakukan

Pesisir Dikepung Banjir!KNTI: Pemulihan Ekosistem Pesisir Mendesak Dilakukan(Nomor: 03/KTR/DPP-KNTI/V/2022) Banjir rob menggenangi banyak wilayah pesisir di Indonesia dalam sepekan ini. Aktivitas warga di pesisir lumpuh terutama nelayan kecil, pembudidaya ikan, petambak garam, pengolah perikanan dan pemasar ikan baik tingkat bakul kecil maupun besar.  Berdasarkan hasil pendataan Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNTI di Pulau Jawa dan

KNTI : Pemulihan Ekosistem Mendesak Dilakukan Read More »

SIARAN PERS

Kelangkaan BBM Bagi Nelayan Kecil

Merespon adanya kelangkaan BBM untuk Nelayan, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) melakukan survei di 11 Provinsi. Hasil survei menunjukan bahwa BBM baik solar maupun pertalite mengalami kelangkaan, sehingga hal ini menyebabkan mayoritas nelayan berhenti melaut. Akses Nelayan Kecil terhadap BBM terlebih itu BBM Bersubsidi, memang tergolong belum begitu lancar pendistribusiannya sejak lama. Alhasil, kelangkaan yang

Kelangkaan BBM Bagi Nelayan Kecil Read More »

INFOGRAFIS, SIARAN PERS

Pasca Larangan Ekspor Benih Lobster, KNTI Dorong Pemerintah Majukan Budidaya Lobster Rakyat

Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia pada 24 Mei 2021 telah menandatangani Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2021 tentang pengelolaan lobster (panulirus spp.), kepiting (scylla spp.), dan rajungan (portunus spp.) di wilayah Negara Republik Indonesia. Permen KP ini kemudian diundangkan pada tanggal 4 Juni 2021. Dewan Pengurus Pusat Kesatuan Nelayan

Pasca Larangan Ekspor Benih Lobster, KNTI Dorong Pemerintah Majukan Budidaya Lobster Rakyat Read More »

OPINI, SIARAN PERS

Mengadu ke KSP, Nelayan Keluhkan Sulit Akses BBM Bersubsidi

Siaran PersMengadu ke KSP, Nelayan Keluhkan Sulit Akses BBM Bersubsidi Jakarta, 19 Agustus 2020. Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia bersama sejumlah organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam KUSUKA (Koalisi Ketahanan Usaha Perikanan Nelayan), diantaranya FITRA, Perkumpulan Inisiatif, Kota Kita dan International Budget Partnership Indonesia dan perwakilan nelayan dari beberapa daerah melakukan audiensi dengan Kedeputian 1 Kantor

Mengadu ke KSP, Nelayan Keluhkan Sulit Akses BBM Bersubsidi Read More »

SIARAN PERS

Kondisi Sosial-Ekonomi Nelayan dan Pembudidaya di Masa Pandemi Covid-19

Sayangnya, meluasnya penyebaran Covid-19 belum diiringi kesadaran dan pengetahuan nelayan dan masyarakat pesisir mengenai dampak yang akan ditimbulkan. Penyebar-luasan informasi dan edukasi dari pemerintah juga dirasa belum optimal di lapangan. Banyak warga yang masih bingung dan tidak memahami maksud dari kebijakan pemerintah, misalnya pelaksanaan physical distancing atau pelarangan melaut di pagi atau siang hari yang

Kondisi Sosial-Ekonomi Nelayan dan Pembudidaya di Masa Pandemi Covid-19 Read More »

SIARAN PERS

Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Kehidupan Sosial-ekonomi Nelayan dan Pembudidaya

Sebagian besar daerah melaporkan terjadi penurunan harga ikan secara signifikan. Penjualan hasil tangkapan juga menjadi kendala besar saat ini, dikarenakan banyak pengepul ikan tidak melayani atau setidaknya membatasi pembelian ikan dari nelayan/pembudidaya. Kondisi ini menyebabkan banyak nelayan dan pembudiaya yang kewalahan untuk menjual hasil tangkapan, apalagi negara tujuan ekspor perikanan Indonesia juga sedang “menutup diri”.

Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Kehidupan Sosial-ekonomi Nelayan dan Pembudidaya Read More »

SIARAN PERS
Scroll to Top