- KABAR NELAYANPerempuan Pesisir dan Sanitasi Air Bersih
- SIARAN PERSKNTI: Perjanjian WTO Tentang Subsidi Perikanan Merugikan Nelayan Kecil
- KABAR NELAYANFocus Group Discussion (FGD) Gender dan intersectionalitas
- KABAR NELAYANRiset KNTI Jelang Pilpres 2024, Nelayan Tradisional Indonesia Masih Kritis
- PUBLIKASIRembuk Iklim Pesisir 2023: Nelayan dan Masyarakat Pesisir Desak Perlindungan Optimal Negara dari Dampak Krisis Iklim
Sangkepan Perempuan Pesisir ke III (Gender dan kepemimpinan perempuan dalam Organisasi)
Sangkepan perempuan pesisir ke 3 dilaksanakan pada tanggal 30 November 2021. Dengan tema“ Gender dan kepemimpinan perempuan dalam Organisasi”. Sangkepan ke 3 yang dihadiri 30 peserta bertujuan untuk peningkatan meningkatkan pemahaman Anggota KPPI tentang makna pemimpin dan tantangannya bagi perempuan pemimpin, konsep kepemimpinan dalam penguatan pengorganisasian perempuan pesisir serta peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang Gender Budgeting.
Tumbuhnya organisasi perempuan merupakan indikasi penting untuk memahami bahwa gerakan perempuan masih terus berupaya menemukan ruang untuk mencapai keadilan gender. Ini artinya kepemimpinan perempuan juga masih terus berupaya untuk menegakkan nilai-nilai kepemimpinan. Dalam masyarakat yang berpusat pada pandangan laki-laki, kepemimpinan cenderung dilihat sebagai entitas yang lebih maskulin. Kepemimpinan perempuan bukanlah masalah simbolisme, namun lebih pada menekankan pada prinsip nilai keadilan dan kesetaraan, serta kebersamaan dalam melaksanakan kepemimpinannya.
Hambatan utama bagi perempuan dalam menegakkan kepemimpinannya masih ada dominasi wacana “normativitas ibu’ dan wacana” normativitas bapak” yang dilekatkan secara dikotomis dengan masing-masing simbolnya. Ibu menunjuk pada simbol pengasuhan anak dan pengatur rumah tangga, bapak sebagai simbol kepala rumah tangga dan pencari nafkah . dikotomi ini menjadi beban bagi perempuan ketika menjadi pemimpin karena mendapat tuntutan yang banyak akibat dianggap tidak sesuai dengan normativitas yang berlaku.
Membangun organisasi perempuan merupakan upaya untuk menciptakan ruang kepemimpinan sosial yang lebih memberikan keadilan dan kesetaraan, dan bukan untuk mencapai dominasi. Akan tetapi masih banyak kaum laki-laki yang khawatir akan hal tersebut, karena mereka masih terbelenggu oleh normativitas baik ibu/perempuan maupun normativitas bapak /laki-laki.
Hambatan lain adalah datang dari dalam dan dari luar perempuan itu sendiri. Oleh karena proses membangun kesadaran bagi perempuan, bahwa selama ini jalan hidup yang telah dilaluinya, terkandung pembelajaran tentang potensi diri dan kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah konsep abstrak yang berbasis pada proses konstruksi sosial, yang kemudian menjadi nilai untuk pemimpin pada dasarnya. Pandangan tentang kepemimpinan sangatlah beragam, dan keragaman tersebut terkondisikan oleh pengalaman subyektif oleh setiap individu dalam hidupnya dan proses sosial yang membentuknya. Secara umum imajinasi tentang kepemimpinan ideal seringkali merupakan bentukan struktural dan kultural. Jika kondisi memiliki karakter patriarkhal maka sosok laki-laki merupakan figur yang diidealkan dalam konteks kepemimpinan. Demikian pula sebaliknya. Artinya kondisi struktural dan kultural merupakan proses sosial yang bisa berubah.
Kepemimpinan perempuan pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari praktik kepemimpinan itu sendiri dalam organisasi perempuan. Kepemimpinan merupakan bentuk dari pengelolaan relasi kuasa yang mengerucut sebagai kesepakatan di antara anggota masyarakat untuk menentukan siapa pemimpin itu dan apa nilai-nilai yang disepakati untuk memimpin. Dalam konteks ini kepemimpinan sebagai konsep tentu memiliki nilai ideal untuk menjadi pedoman dalam berperilaku ataupun untuk dalam melakukan pengelolaan.
Sangkepan Perempuan Pesisir diharapkan menjadi ruang belajar bersama tentang pentingnya perempuan menjadi pemimpin untuk merubah tatanan masyarakat adil, sejahtera,berdaulat dan bertaubat. Ada 3 narasumber yang membawakan materi tentang gender dan kepemimpinan perempuan. Materi pertama dibawakan oleh Nani Zulminami dari Yayasan PEKKA (Perempuan Kepala Rumah Tangga ). Dengan materi Konsep Pemimpin dalam Penguatan Pengorganisasian Perempuan Pesisir, peserta sangkepan diajak melihat peran-peran perempuan dalam kehidupan sehari-hari, tentang peran penting perempuan dalam keseharian dan segala tantangan yang dihadapi perempuan. Materi kedua disampaikan oleh Suntiah perwakilan dari KPPI Semarang. Materi yang dibawakan menarik, membahas tentang lapi-lapis tantangan yang dihadapi perempuan ketika menjadi pemimpin. Materi ke tiga dibawakan oleh Misbah Hasan dari SekJen Seknas FITRA dengan judul Gender budgeting. Sayangnya ketika menyampaikan materi ke 3 terkendala sinyal sehingga suara narasumber kurang terdengar.
Materi tentang gender memang baru untuk anggota KPPI. Kata gender pun terdengar asing untuk mereka. Namun pengetahuan akan gender dan kepemimpinan sangat diperlukan mengingat peran penting perempuan. KPPI berharap agar sangkepan sebagai media untuk meningkatkan martabat serta kekuatan perempuan, lewat lewat kekuatan internal dengan cara mengontrol hidup dan kemampuan mendapat akses atas alokasi sumber-sumber material dan nonmaterial.
admin
23 Mar 2024
Perempuan pesisir adalah kelompok marginal yang paling terkena dampak terhadap kurangnya akses sanitasi dan air bersih, selain kebutuhan kesehariannya dalam rumah tangga, perempuan juga lebih membutuhkan privasi saat buang air besar dan mandi dibandingkan laki-laki. Dalam sosial Masyarakat Perempuan juga dianggap sebagai pengguna utama, penyedia, pengelola air dan sanitasi rumah tangga. Namun realita yang ada …
admin
22 Feb 2024
Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) melaksanakan Kegiatan FGD tentang gender dan intersectionalitas. Kegiatan ini dilaksanakan di 4 DPD Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) sebagai Badan Otonom KNTI yaitu di Kota Semarang, Kota Medan, Kab. Bangkalan dan Kab. Lombok Timur. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan februari 2024, dimulai pada tanggal 16 Februari bertempat di KPPI semarang provinsi Jawa …
Indah Rahmasari
16 Jun 2023
Sepekan lalu perwakilan pengurus KPPI mengikuti pelatihan pendekatan Transformatif Gender dalam skala kecil yang diselenggarakan oleh FAO Indonesia. Pelatihan ini bertujuan untuk membangun kapasitas berbagai pemangku kepentingan terutama di sektor perikanan skala kecil dalam merencanakan dan melaksanakan Transformatif Gender dalam segala lini kebijakan dan partisipatif masyarakat perikanan skala kecil. Pelatihan ini diikuti oleh Sesditjen Penguatan …
Indah Rahmasari
24 Mar 2023
Kamis, 16 Maret 2023 adalah hari bersejarah untuk Masmunisri, perwakilan KPPI dari Lombok Utara yang turut dalam Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024 di Gili Gaya Galeri, Kecamatan Pemenang. Kegiatan ini dihadiri seluruh kepala OPD, hingga camat KLU. Forum ini membahas Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah yang diselenggarakan dengan prioritas program atau kegiatan …
Indah Rahmasari
15 Dec 2022
Kamis, 24 November 2022 adalah hari yang bersejarah bagi Sri Wahyuni, perempuan petambak garam dari Jerowaru Lombok Timur. Ia adalah salah satu pembicara dalam seminar Internasional bertajuk ‘Women and Girls at the Frontline of Climate Change’ . Seminar yang diselenggarakan oleh Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) bertujuan untuk berbagi informasi terkait hasil kerja dan penelitian …
Indah Rahmasari
16 Nov 2022
KPPI Deliserdang terbentuk pada Maret 2022 dengan penggerak ibu Dewi. Sebelum terbentuknya KPPI tidak ada wadah untuk perempuan pesisir berkumpul. Beranggotakan 25 orang, KPPI Deliserdang mulai aktif melakukan pelatihan hasil laut dan pendampingan terhadap perempuan pesisir. Kerja-kerja ekonomi seperti mencari kereng, membuat ikan asin, olahan mangrove seperti sirup dan batik dilakukan perempuan pesisir Deli Serdang. …
30 Oct 2021 203 views
Perempuan nelayan merupakan salah satu pelaku utama sektor perikanan dan kelautan. Oleh karenanya pendataan perempuan nelayan menjadi penting dan mendesak dilakukan untuk mengetahui kondisi perempuan nelayan dan memampukan perempuan mengakses layanan pemerintah melalui kartu KUSUKA. KPPI menginstruksikan kepada semua anggota untuk: Segera mendaftar dan mendapatkan kartu KUSUKA secara mandiri melalui aplikasi Pilar KKP dengan Langkah …
16 Jan 2023 190 views
Oleh: M Riza Damanik Enam tahun lalu kapal Eka Sakti milik Sahring—nelayan asal Nusa Tenggara Timur—dibakar dan ditenggelamkan oleh Angkatan Laut Australia atas tuduhan melanggar Undang-Undang Pengelolaan Perikanan Australia 1991. Belakangan Pengadilan Federal Australia, 1 April 2014, mengeluarkan keputusan membebaskan Sahring dari sanksi dan mendapat ganti rugi 44.000 dollar Australia. Sayangnya, tidak ada reaksi apa …
29 May 2020 55 views
Selain kaya sumber daya perikanan (tangkap dan budidaya), PARIS juga wajib masuk daftar kunjungan di Indramayu. Jika sudah tiba di sana, jangan lupa cicipi hidangan kepala ikan “gombyang” nan aduhai nikmatnya. Saya selalu merawat keyakinan. Jika masyarakat diberi kepercayaan, imajinasinya melampaui yang dibayangkan. Apalagi ada ungkapan, kreatifitas sering muncul dari keterbatasan. Nelayan dan pembudidaya anggota …
22 Nov 2023 49 views
Policy Brief | Oleh : DPP Kesatuan Pelajar, Pemuda dan Mahasiswa Pesisir Indonesia Pendahuluan Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No 11/2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur (PIT) beserta Peraturan Menteri Kelautan Perikanan 28/2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2023 Tentang Penangkapan Ikan Terukur yang berbasis kuota menandai babak baru liberalisasi perikanan Indonesia. Aturan ini …
22 Feb 2024 39 views
Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) melaksanakan Kegiatan FGD tentang gender dan intersectionalitas. Kegiatan ini dilaksanakan di 4 DPD Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) sebagai Badan Otonom KNTI yaitu di Kota Semarang, Kota Medan, Kab. Bangkalan dan Kab. Lombok Timur. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan februari 2024, dimulai pada tanggal 16 Februari bertempat di KPPI semarang provinsi Jawa …
27 Feb 2024 38 views
Jakarta, 27 Februari 2024. Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO saat ini tengah diselenggarakan hingga 29 Februari 2024 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Salah satu isu yang dibahas mengenai subsidi perikanan. Dalam isu ini terdapat tiga pilar yang menjadi sentral pembahasan, yaitu Pilar 1 tentang IUU Fishing (Illegal Unreported Unregulated Fishing), Pilar 2 tentang Overfishstock, …
15 Dec 2023 38 views
[Jakarta, 14 Desember 2023] – Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menggelar Dialog Media untuk mempresentasikan hasil Rembuk Iklim Pesisir 2023 sebagai bagian peringatan Hari Nusantara 2023. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Umum KNTI, Dani Setiawan dan penanggap dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Budiyuwono (Ketua Tim Kerja Program, Setditjen PDS KKP RI) dan Siti Maemunah (Dewan …
26 Jan 2022 36 views
Perubahan iklim adalah hal yang nyata. Dampaknya telah dirasakan oleh semua golongan tak terkecuali bagi Masyarakat pesisir dan Nelayan. Akibat perubahan iklim, nelayan kecil dan tradisional dihadapkan pada sejumlah permasalahan: Pertama, nelayan tidak dapat memperkirakan waktu dan lokasi penangkapan ikan; Kedua, tingginya risiko melaut akibat cuaca ekstrem. Hal ini menyebabkan nelayan harus menangkap ikan lebih …
24 Oct 2022 36 views
Oleh Dani Setiawan, Ketua Umum KNTI Nusantara pernah mencapai kemegahan sebagai kesatuan maritim, sebagai kekuatan laut yang jaya. Mempertautkan komunikasi antarpulau dan antarbenua. Tidak saja sebagai titik singgung dalam persilangan perdagangan dan budaya antarbangsa, namun juga pusat persilangan pengetahuan (Latif, 2012). Nusantara tidak hanya menjadi lokasi persinggahan, tetapi juga aktif dan penuh kepercayaan diri menyemai …
13 Feb 2023 33 views
“Akselerasi Perlindungan dan Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Kecil dan Tradisional di Indonesia” Nelayan dan pembudidaya ikan skala kecil dan tradisional di Indonesia memiliki peran penting dalam menopang kedaulatan pangan nasional. Di Indonesia, kontribusi dari nelayan kecil dan tradisional mencapI 80% produk perikanan dan 54% dari seluruh protein hewani yang dikonsumsi masyarakat. Hal itu terungkap dalam diskusi …
Comments are not available at the moment.