Hari Kartini dan Perjuangan Perempuan Pesisir Mendapatkan Air Bersih

Setiap 21 April diperingati sebagai Hari Kartini, sebagai momentum mengenang dan menghormati perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan gender. Berkenaan dengan itu, Ketua Umum Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI), Rosinah menyampaikan tentang makna penting Hari Kartini. Menurutnya, Hari Kartini bagi perempuan tidak hanya bermakna emansipasi perempuan, tetapi juga memiliki nilai perjuangan perempuan untuk merebut keadilan dalam layanan publik terutama masalah air, sanitasi dan kebersihan (WASH).

“Tidak adanya layanan dan akses WASH untuk masyarakat pesisir khususnya bagi perempuan pesisir itu bagian dari ketidakadilan oleh negara.” Tegas Rosinah

Lebih lanjut beliau sampaikan, bahwa sebagai indikator dapat dilihat angka kemiskinan dan marginalisasi kampung nelayan di wilayah pesisir merupakan bukti nyata wilayah pesisir belum menjadi skala prioritas kebijakan Pembangunan. Menurutnya, Kebijakan pemerintah selama ini masih bias darat.

“Perempuan dengan identitas berlapis (red; sebagai ibu rumah tangga, mencari uang, serta merawat komunitas) adalah kelompok yang paling rentan mengalami gangguan kesehatan akibat rendahnya akses atas air bersih berkualitas dan fasilitasi sanitasi yang kurang memadai.” Jelas Rosinah

Selain itu, Perempuan Pesisir juga merupakan penanggung jawab utama dalam keluarga untuk menyediakan air bersih, memelihara fasilitas sanitasi serta mengelola sampah di lingkungan keluarga. Kata Rosinah, hal ini menyebabkan perempuan mengalami beban kerja (ganda). Seharusnya masalah kebersihan, urusan sanitasi dan air bersih itu menjadi tanggung jawab bersama laki-laki dan perempuan baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat.

“KPPI sebagai organisasi perempuan pesisir, sudah melakukan beberapa intervensi seperti melangsungkan kegiatan rutin Sangkepan, kampanye, audiensi ke pemerintah desa, kabupaten/kota dan provinsi, serta berpartisipasi dalam berbagai tahapan Musrembang mulai dari tingkat desa hingga kabupaten/kota. Intervensi ini merupakan salah satu upaya perempuan pesisir dalam pemenuhan hak dasar atas layanan air bersih dan sanitasi.” Terang Rosinah

Sambung Rosinah, air bersih dan sanitasi layak merupakan tujuan ke enam dari Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Kondisi akses air bersih, sanitasi dan sampah sangat perlu diperhatikan oleh negara demi terciptanya kehidupan masyarakat yang adil dan sejahtera.

Sementara itu, Pengurus KPPI Kota Semarang Sonya ketersediaan air sangatlah penting, karena kehidupan seluruhnya tergantung dengan air, apalagi bagi perempuan yang mempunyai kodrat berbeda dengan laki-laki .“Perempuan ketika mengandung dan pada saat menstruasi mereka membutuhkan air yang banyak untuk kebersihan dirinya. Sedangkan sanitasi dan sampah juga sangat penting, karena dengan menjaga kebersihan secara tidak langsung kita menjaga kehidupan.” Terang Sonya

Lebih lanjut, ia sampaikan bahwa untuk sampah harus ada kelembagaan khusus untuk mengelola sampah, misal berbentuk Bank Sampah. Harapannya dengan adanya Bank Sampah, selain dapat menyelesaikan persoalan sampah terutama sampah plastik, juga dapat menambah penghasilan bagi perempuan pesisir.

KPPI Kota Semarang sendiri telah melakukan berbagai langkah-langkah strategis guna memperkuat perempuan pesisir, seperti pemberdayaan pelaku usaha UMKM serta mengawal usulan perempuan pesisir terkait dengan pembangunan wilayah pesisir yang meliputi akses air bersih, sanitasi, drainase dan pengelolaan sampah. Kata Sonya, apa yang dilakukan oleh KPPI ini disambut baik oleh para perempuan pesisir. Sehingga jumlah keanggotaan KPPI Semarang terus bertambah.

Sambung Sonya, pemerintah memiliki kewajiban untuk memastikan ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak bagi masyarakat pesisir. Oleh karenanya, perlu perhatian dalam penyediaan fasilitas air bersih, harus dipastikan betul apakah kualitas air yang digunakan masyarakat sudah layak dikonsumsi agar tidak menimbulkan penyakit.

“Selain itu, kami berharap adanya perhatian terkait dengan persoalan banjir rob di wilayah pesisir, serta pelibatan perempuan pesisir dalam ruang-ruang pengambilan kebijakan.” Terang Sonya

Informasi :+62 823-3888-9848 (Rosinah /Ketua Umum)

Scroll to Top