Krisis Iklim Tingkatkan Kasus Kecelakaan di Laut dan Perburuk Kehidupan Nelayan

AKARTA, KOMPAS.com – Krisis iklim telah menyebabkan ketidakpastian cuaca ekstrem yang mengganggu aktivitas melaut nelayan. Cuaca buruk berkepanjangan tersebut memaksa para nelayan untuk lebih sering berada di rumah. Padahal, pendapatan harian nelayan sangat bergantung pada hasil tangkapan laut. Upaya mengantisipasi krisis iklim bisa dilakukan dengan membantu nelayan beradaptasi dengan perubahan cuaca. Caranya, dengan mengedukasi nelayan agar dapat membaca iklim secara lebih akurat.

Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Dani Setiawan menyatakan perubahan iklim menyebabkan banyaknya kasus kecelakaan di laut. “Tiba-tiba datang ombak besar, angin besar, ketika mereka sedang melaut. Karena mereka enggak dibekali dengan informasi yang cukup ketika mau melaut. Nah, sekarang kami tahu itu merupakan satu masalah yang harus disegerakan ditangani,” ujar Dani Setiawan kepada Kompas.com, Senin (25/8/2025).

Ia telah mengimbau kepada para nelayan anggota KNTI untuk senantiasa memperhatikan informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Selain itu, peningkatan muka air laut menyebabkan banjir rob yang semakin intensif di kampung-kampung nelayan di daerah-daerah pesisir. Dani mendesak pemerintah membangun infrastruktur pencegahan banjir rob untuk mengurangi dampaknya terhadap nelayan. “Hal-hal yang semacam ini memang tidak bisa ditanggulangi dengan cara-cara adaptasi ya. Tidak cukup. Terkait dengan dampak perubahan iklim ini, upaya-upaya adaptasi dan mitigasi itu harus sejalan,” tutur Dani. Para nelayan harus memiliki kesadaran baru mengenai krisis iklim supaya bisa mengambil tindakan adaptif, termasuk mengubah gaya hidup demi berkontribusi pada reduksi emisi.

Apalagi, krisis iklim memengaruhi seluruh aspek kehidupan nelayan. Mulai dari kerugian ekonomi akibat tidak melaut, berkurangnya pendapatan, sampai migrasi ikan ke perairan yang lebih hangat semakin memperburuk kondisi mereka. “Jadi, mereka harus melaut lebih jauh. Pengeluarannya lebih banyak. Sementara di laut mereka menghadapi ketidakpastian, bisa dapat, bisa enggak. Kalau dapat, hasilnya juga kadang-kadang tidak optimal,” ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Krisis Iklim Tingkatkan Kasus Kecelakaan di Laut dan Perburuk Kehidupan Nelayan”, Klik untuk baca: https://lestari.kompas.com/read/2025/08/25/201500486/krisis-iklim-tingkatkan-kasus-kecelakaan-di-laut-dan-perburuk-kehidupan.

Scroll to Top