Buletin Cadik Nelayan edisi 17 November 2025 menegaskan bahwa nelayan memiliki peran vital dalam ekonomi pesisir Nusantara. Mereka bukan hanya pencari ikan, tetapi penggerak perdagangan, penyedia pangan, dan penjaga stabilitas wilayah pesisir.
Indonesia juga bersiap menyambut penerapan penuh Penangkapan Ikan Terukur (PIT) pada 1 Januari 2026. Namun berbagai tantangan masih muncul, seperti biaya VMS yang mahal, zonasi yang belum sesuai praktik nelayan kecil, serta tingginya biaya logistik dan kendala administrasi.
KKP meresmikan Capacity Building Kampung Nelayan Merah Putih untuk memperkuat SDM pesisir melalui pelatihan penyuluh dan perangkat desa. Dalam konteks ketahanan pangan, “pangan biru” disebut sebagai peluang besar bagi Indonesia, mengingat konsumsi protein nasional masih didominasi padi-padian.
Buletin juga menyoroti aksi penolakan tambang migas di Kangean, menurunnya minat pemuda menjadi nelayan, serta peringatan cuaca ekstrem akibat dampak Topan Fung-Wong. Semua isu ini memperlihatkan kebutuhan mendesak akan perlindungan ruang tangkap, peningkatan kapasitas generasi pesisir, dan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem.
Baca selengkapnya di CADIK Nelayan edisi 17 November 2025



